Kamis, 01 Maret 2012

Jenis Ayam Serama

Ayam serama merupakan ras ayam bantam terkecil di dunia dengan berat dan tinggi rerata maksimal saat dewasa cuma sekitar 20 sentimeter dan 350 gram. Dari segi ukuran tubuh, katanya, memang sangat mini untuk ukuran jantan menjelang dewasa, yaitu 17,5 sentimeter dan berat cuma 200 gram. Ayam serama adalah ayam temuan pemulia ayam asal malingshit pada 1985. Mungil, gayanya anggun, karakternya berani dan gagah. Meskipun berperawakan kerdil, unggas ini pantang minder. Ia senang bergaya petentang-petenteng dan tak ragu berkokok lantang. Cara merawat pun tidak sulit dan tak berbelit-belit. Kebutuhan hidupnya sama seperti ayam buras.

Sejarahnya sih..Serama merupakan mahluk hasil kreatifitas Wee Yean Een seorang “penghulu ayam” dari Negeri Jiran. Pada tahun 1971 ia menyilangkan ayam Kapan alias kate kaki panjang dengan ras ayam Modern Game Bantam. Ayam kapan ia pilih lantaran memiliki sayap menjuntai lurus ke bawah. Sedangkan Modern Game Bantam memiliki postur badan tegap, leher panjang dan tertarik ke belakang menyerupai huruf S. Pada tahun 1973 Wee Yean Een menyilangkan keturunan pertama hasil perkawinan antar ayam kapan dan Modern Game Bantam dengan jenis ayam sutera (Silkie Bantams). Perkawinan tersebut akhirnya melahirkan ayam sutera berpostur badan kecil.
Wee Yean Een nampaknya masih tidak puas dengan hasil persilangan tersebut.
Penghulu ayam itu lalu menjodohkan keturunan ke dua tersebut dengan kate jepang. Ayam ini punya warna bulu indah serta bentuk ekor berdiri tegak. Pada tahun 1988 mak comblang ayam itu akhirnya berhasil mencetak ayam kate dengan bobot kurang dari 500 gr.
Wee Yean Een lantas memberi nama “Serama” kepada ayam berbadan mikro itu. Julukan tersebut ia berikan lantaran ayam hasil kreasinya itu memiliki gaya dan penampilan gagah layaknya Sri Rama tokoh pewayangan dalam kisah Ramayana. Lidah Wee Yean Een menyebut Sri Rama berubah menjadi berlafal serama.

Meski berbadan cebol, ia bukan ayam murahan. Serama berkualitas bisa diboyong jika Anda sanggup meminangnya dengan uang sebesar Rp 25 juta – Rp 30 juta. Mutu serama ditentukan oleh bobot badan yang ringan, bentuk leher menyerupai huruf S, kepala tertarik jauh kearah belakang, Sayap menjuntai tegak lurus ke bawah, dan ekor pedang panjang serta berdiri tegak. Ciri fisik seperti itu membuat ayam serama berpenampilan tegap menyerupai prajurit yang sedang berbaris. Karena serama tua dan yang muda identik persis alias sama-sama bertubuh pendek, cara membedakan serama yang sudah tua dengan yang muda adalah melihat taji pada ayam jantan, semain besar taji-nya maka dapat dipastikan makin berumur ayam tersebut ^^, .

Menekuni usaha binatang yang jenis hias (bukan untuk dikonsumsi) adalah membutuhkan waktu atau timing yang tepat, dalam artian ketika kita akan memulai usahanya kita harus melihat sikon pasar, karena jika telat, maka kita malah hanya akan merugi, karena menurut pengalaman pribadi saya, untuk budidaya binatang jenis hias kalo sedang booming memang harganya sangat tinggi, akibatnya akan banyak orang yang akan menggelutinya, karena banyak orang yang menggelutinya maka terjadi persaingan harga yang gila-gilaan, dan pasti akan ada yang merusak harga pasar, dengan prinsip asal dagangan laku, faktor inilah yang akan menghancurkan usaha yang lain, karena tidak adanya standarisasi harga. Maka dari itu untuk memulai usaha dalam  binatang hias, kita harus bisa menganalisa trend yang akan naik, jadi ketika sedang booming-boomingnya kita sudah memiliki stok yang banyak, ketika sudah drop kita sudah tidak memiliki stok dan sudah meraup untung terlebih dahulu.
*Alasan kenapa bisnis binatang hias tidak bisa permanen dan hanya mengikuti trend adalah:
1. Orang indonesia cenderung cepat mengikuti trend, ketika mendengar berita seseorang telah sukses dengan suatu usaha budidaya binatang A misalnya, maka akan banyak orang yang langsung meniru usaha tersebut.
2. Kalau telah banyak yang meniru , karena binatang tersebut bukan dikonsumsi makan pada suatu saat akan ada yang namanya Over stock dipasaran. karena setiap orang yang membeli binatang tersebut itu cuma untuk di ternakkan lagi.
3. Kalau sudah over stock maka sesuai hukum ekonomi adalah jika penawaran melimpah dan permintaan turun maka harga juga akan turun drastis, dan juga karena ada yang merusak harga pasar dengan membanting harga dengan alasan yang penting cepat laku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar